Ruri nurul jannah 6.6

12
PEREKONOMIAN INDONESIA KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN RURI NURUL JANNAH 12140270 5P – AK PEREKONOMIAN INDONESIA

Transcript of Ruri nurul jannah 6.6

Page 1: Ruri nurul jannah 6.6

PEREKONOMIAN INDONESIAKEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN

R U R I N U R U L J A N N A H1 2 1 4 0 2 7 05 P – A KP E R E KO N O M I A N I N D O N E S I A

Page 2: Ruri nurul jannah 6.6

Kemiskinan memang merupakan masalah fenomenal di belahan dunia. Masalah kemiskinan sangatlah kompleks dan bersifat multidimensional, dimana berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya dan aspek lainnya. Kemiskinan telah membuat jutaan anak tidak bisa mengenyam pendidikan, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan investasi, dan masalah lain yang menjurus ke arah tindak kekerasan dan kejahatan.

Page 3: Ruri nurul jannah 6.6

KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATANKONSEP DAN DEFINISI

Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relative, sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolute. Kemiskian relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi pendapatan, yang biasanya dapat didefinisikan di dalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud. Di Negara-negara maju, kemiskinan relative diukur sebagai suatu proporsi dari tingakt pendapatan rata-rata per kapita. Sebagi suatu ukuran relative, kemiskinan relative dapat berbeda menurut Negara atau periode di suatu Negara. Kemiskinan absolute adalah derajat dari kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak terpenuhi.

Page 4: Ruri nurul jannah 6.6

Kemiskinan bisa dikelompokan dalam 3 kategori , yaitu :* Kemiskinan AbsolutKemiskinan absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkan sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.

* Kemiskinan RelatifSeseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup diatas garis kemiskinan namunmasih berada dibawah kemampuan masyarakat disekitarnya.

* Kemiskinan KulturalKemiskinan kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.

Page 5: Ruri nurul jannah 6.6

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kemiskinan antara lain :

a. Tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata rendah.b. Cara berpikir yang masih tradisional dan konservatif.c. Apatis dan anti hal-hal baru.d. Mentalitas dan etos kerja yang kurang baik.e. Keadaan alam yang kurang mendukung.f. Keterisoliran secara geografis dari pusat.g. Tiadanya potensi atau produk andalan.h. Rendahnya kinerja dan budaya korup aparatur pemerintah daerah.

Page 6: Ruri nurul jannah 6.6

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan

per-kapita:a) Naiknya standar perkembangan

suatu daerah.b) Politik ekonomi yang tidak sehat.c) Faktor-faktor luar neger,

diantaranya:*Rusaknya syarat-syarat perdagangan*Beban hutang*Kurangnya bantuan luar negeri, dan*Perangd. Pembagian subsidi in come

pemerintah yang kurang merata.

Page 7: Ruri nurul jannah 6.6

Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.

Kemisikinan boleh berlaku atas kekurangan individu dan juga atas masalah sosio-ekonomi dalam sebuah masyarakat. Sehubungan dengan itu, sebab kemisikinan dapat dilihat dari dua dimensi yaitu :

1. Dimensi individuKekurangan individu yang tertentu dapat mencetuskan kemiskinan. Kelemahan individu inibiasanya kelemahan yang setara dan dapat menyebabkan seseorang itu miskin, walaupun diaberada dalam suatu masyarakat yang penuh dengan peluang rezeki. Kelemahan individu ini adalah seperti berikut: a. Tabiat Berjudi Tabiat berjudi adalah satu amalan yang menyebabkan seseorang itu miskin. Mereka yang kecanduan untuk berjudi, akan banyak kehilangan harta dalam aktivitas berjudinya dan mereka seringnya hilang tumpuan dalam pekerjaan kerana kalah dalam perjudian. b. Sakit Badan c. Masalah Personaliti Pada umumnya, personaliti bermasalah yang menyebabkan kemisikinan ialah sikap malas. Sikap malas itu dicerminkan dalam tingkah laku seperti suka berkhayal, suka beromong kosong, dan juga “elak kerja”. Orang yang malas adalah kekurangan produktivitasnya dan mereka akan hilang banyak peluang untuk mencari rezeki.

Page 8: Ruri nurul jannah 6.6

2. Dimensi masyarakatDari dimensi ini, kemisikinan merupakan sesuatu yang terhasil dari masalah sosio-ekonomi. Wujudnya didalam suatu masyarakat dan bukan sesuatu yang diakibatkan oleh kelemahan individu itu sendiri. Sebab kemisikinan yang berhubung dengan masalah masyarakat adalah seperti berikut:a. KonflikKonflik seperti peperangan, kerusuhan dan sebagainya akan menyebabkan kegiatan ekonomi terbunuh dan ia juga membinasakan infrastruktur yang penting untuk menjaga kekayaan. Semua ini akan menyebabkan kemisikinan yang berlarut-larut.b. Ketidakadilan SosialMenurut teori Marxisme, dalam masyarakat yang mengamalkan ekonomi pasaran bebas, kemisikinan adalah :

Page 9: Ruri nurul jannah 6.6

Sesuatu yang tidak dapat dielakkan. Dalam masyarakat ini, harta cenderung untuk bertumpu kepada golongan yang terkaya, manakala orang yang miskin cenderung menjadi lebih miskin. Ini adalah karena dalam pasar bebas, komoditi itu dijualkan kepada mereka yang mampu menawarkan harga yang lebih tinggi. Prinsip ini menyebabkan faktor pengeluargan seperti tanah, cenderung dimiliki oleh golongan terkaya, kerana mereka mempunyai kekuasaan pembelian yang lebih tinggi. Pemilikikan faktor pengeluaran ini akan menyebabkan orang terkaya ini menjadi lebih kaya, dan mereka akan membeli lebih banyak faktor pengeluaran di pasa bebas. Proses ini akan berterusan, sehingga golongan terkaya ini memonopoli segala faktor pengeluaran, danmenyebabkan orang lain dalam masyarakat miskin tidak memiliki faktor pengeluaran.”Tetapi teori ekonomi marxisme sudah dibuktikan oleh salah seorang ahli ekonomi.Semua negara yang telah mencoba mengikuti teori Karl Marx gagal mengurangi kemiskinan. Kini hampir semua ahli ekonomi dan ahli sejarah ekonomi menggunakan teori ekonomi bebas untuk mengurangi kemiskinan.

Page 10: Ruri nurul jannah 6.6

Pada umumnya di negara berkembang seperti Indonesia penyebab - penyebab kemiskinan adalahsebagai berikut :• Laju Pertumbuhan penduduk• * Angkatan Kerja , Penduduk yang bekerja dan pengangguran• * Distribusi Pendapatan dan pemerataan pembangunan• * Tingkat Pendidikan yang rendah• * Kurangnya perhatian dari pemerintah* Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi ( tak

ada miskin ) tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.* Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi ( tak

ada miskin ) tetapi ketimpangan pendapatannya rendah. ( ini yang paling baik )

* Semua anggota masyarakat mempunyai income rendah ( semuanya miskin ) tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.

* Semua anggota masyarakat mempunyai income yang rendah ( semuanya miskin ) tetapi ketimpangan pendapatannya rendah.

Page 11: Ruri nurul jannah 6.6

* Tingkat income masyarakat bervariasi ( sebagian miskin , sebagian tidak miskin ) tetapi ketimpangan pendapatannya tinggi.

* Tingkat income masyarakat bervariasi ( sebagian miskin , sebagian tidak miskin ) tetapi ketimpangan pendapatannya rendah.

Page 12: Ruri nurul jannah 6.6

KesimpulanKemiskinan memang masalah yang kompleks dan sulit untuk diselesaikan dalam waktu yang singkat , tetapi menurut saya jika kita ingin bebas dari masalah kemiskinan tentunya kita harus memperhatikan faktor penting penyebab terjadinya kemiskinan tersebut seperti salah satu contohnya faktor pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan Kemiskinan memang tidak mungkin dihilangkan, namun bukan tidak mungkin untuk mengurangi persentase kemiskinan. Negara yang ingin membangun perekonomiannya harus mampu meningkatkan standar hidup penduduk negaranya, yang diukur dengan kenaikan penghasilan riil per kapita. Indonesia sebagai negara berkembang memenuhi aspek standar kemiskinan