Ulkus kornea PPT

download Ulkus kornea PPT

of 17

Transcript of Ulkus kornea PPT

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    1/44

    ULKUS KORNEATeguh Oky Fachrozy S

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    2/44

     ANATOMI KORNEA

    Kornea berasal dari bahasa latin, “kornu” yang berarti tanduk. Kornea

    adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya

    dan merupakan lapisan jaringan yang menutup bola mata bagian depan.

     

    Kornea ini disisipkan ke sklera di limbus, lengkung melingkar pada

    persambungan ini disebut sulkus skelaris. 

    Kornea dewasa rata-rata mempunyai tebal 0,54 mm di tengah, sekitar

    0,65 di tepi, dan diameternya sekitar 11,5 mm.

     

    Kornea mempunyai lima lapisan yang berbeda-beda dari anterior ke

    posterior yaitu lapisan epitel, lapisan Bowman, stroma, membranDescement, dan lapisan endotel. Batas antara sclera dan kornea disebut

    limbus kornea.

     

    Kornea merupakan lensa cembung dengan kekuatan refraksi sebesar +

    43 dioptri

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    3/44

    LANJUTTAN …

    Kornea bertanggung jawab terhadap ¾ kekuatan optik dari mata.

    Dengan tidak adanya pembuluh darah maka untuk memenuhi

    kebetuhan nutrisi dan pembuangan produk metabolik pada

    kornea dilakukan melalui aqueous humor pada bagian posterior

    dan melalui air mata yang melewati air mata pada bagian

    anterior.

    Kornea diinervasi oleh cabang pertama dari nervus trigeminus

    yang menyebabkan segala kerusakan pada kornea (abrasi kornea,

    keratitis, dll) menimbulkan rasa sakit, fotofobia, dan reflekslakrimasi.3

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    4/44

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    5/44

    HISTOLOGI KORNEA

    Kornea terdiri dari 5 lapisan dari luar ke dalam:

    1. Lapisan epitel Tebalnya 50 µm , terdiri atas 5 lapis sel epitel pipih tidak

    bertanduk yang saling tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel

    polygonal dan sel gepeng. Lapisan ini merupakan lapisan kornea terluar yang langsung

    kontak dengan dunia luar dan terdiri atas 5-6 lapis sel. Basal

    sel kolumnar pada lapis sel pertama melekat dengan

    membran basement dibagian bawahnya dengan

    hemidesmosome. Dua lapisan diatas sel basal tersebut

    merupakan sel ”wing”, atau sel payung, dan dua lapisandiatas berikutnya merupakan sel gepeng.

    Epitel berasal dari ectoderm permukaan.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    6/44

    LANJUTTAN …

    2. Membran Bowman Terletak dibawah membrana basal epitel kornea yang

    merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti

    stroma dan berasal dari bagian depan stroma

    Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    7/44

    LANJUTTAN …

    3. Jaringan Stroma Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen tipe 1 yang

    sejajar satu dengan yang lainnya. Pada permukaan terlihat

    anyaman yang teratur sedang dibagian perifer serat kolagen ini

    bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan waktu

    lama yang kadang-kadang sampai 15 bulan. Keratosit

    merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblast terletak

    diantara serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk

    bahan dasar dan serat kolagen dalam perkembangan embrio atau

    sesudah trauma. Ketebalan stroma kornea mencakup 90% dari

    ketebalan kornea. Stroma kornea tidak dapat beregenerasi.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    8/44

    LANJUTTAN …

    4. Membran Descemento Merupakan membrana aselular dan merupakan batas

    belakang stroma kornea dihasilkan sel endotel dan

    merupakan membrane basalnya.

    o Bersifat sangat elastis dan berkembang terus seumur hidup,

    mempunyai tebal 40 µm.

    5. Endotel Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar

    20-40µm. Endotel melekat pada membran descement melaluihemidosom dan zonula okluden.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    9/44

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    10/44

    ULKUS KORNEA

    Definisi

    Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea

    akibat kematian jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya

    infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung, dan

    diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel

    sampai stroma

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    11/44

    EPIDEMIOLOGI

    Di Amerika insiden ulkus kornea bergantung pada penyebabnya.

    Insidensi ulkus kornea tahun 1993 adalah 5,3 per 100.000

    penduduk di Indonesia, sedangkan predisposisi terjadinya ulkus

    kornea antara lain terjadi karena trauma, pemakaian lensa

    kontak, dan kadang-kadang tidak di ketahui penyebabnya.

    Walaupun infeksi jamur pada kornea sudah dilaporkan padatahun 1879 tetapi baru mulai periode 1950 keratomikosis

    diperhatikan.

    Banyak laporan menyebutkan peningkatan angka kejadian ini

    sejalan dengan peningkatan penggunaan kortikosteroid topikal,

    penggunaan obat imunosupresif dan lensa kontak.

    Singapura melaporkan selama 2.5 tahun dari 112 kasus ulkus

    kornea 22 beretiologi jamur. Berdasarkan kepustakaan di USA,

    laki-laki lebih banyak menderita ulkus kornea, yaitu sebanyak

    71%, begitu juga dengan penelitian yang dilakukan di India

    Utara ditemukan 61% laki-laki

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    12/44

    ETIOLOGI

     A. INFEKSI Infeksi Bakteri

    Disebabkan oleh P. aeraginosa, Streptococcus pneumonia,spesies

     Moraxella, dan Moraxella liquefaciens merupakan penyebab

    paling sering. Hampir semua ulkus berbentuk sentral. Gejalaklinis yang khas tidak dijumpai, hanya sekret yang keluar

    bersifat mukopurulen yang bersifat khas menunjukkan infeksi P.

    aeruginosa.

    Infeksi Jamur

    Disebabkan oleh Candida, Fusarium, Aspergilus,

    Cephalosporium, dan spesies mikosis fungoides.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    13/44

    LANJUTTAN …

    Infeksi virus

    Ulkus kornea oleh virus herpes simplex cukup sering dijumpai.

    Bentuk khas dendrit dapat diikuti oleh vesikel-vesikel kecil

    dilapisan epitel yang bila pecah akan menimbulkan ulkus. Ulkus

    dapat juga terjadi pada bentuk disiform bila mengalami nekrosis

    di bagian sentral. Infeksi virus lainnya varicella-zoster, variola,vacinia (jarang).

     Acanthamoeba

     Acanthamoeba adalah protozoa hidup bebas yang terdapat

    didalam air yang tercemar yang mengandung bakteri dan materiorganik. Infeksi kornea oleh acanthamoeba adalah komplikasi

    yang semakin dikenal pada pengguna lensa kontak lunak,

    khususnya bila memakai larutan garam buatan sendiri. Infeksi

     juga biasanya ditemukan pada bukan pemakai lensa kontak yang

    terpapar air atau tanah yang tercemar.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    14/44

    B. NON INFEKSI

    Bahan kimia, bersifat asam atau basa tergantung PH

    Bahan asam yang dapat merusak mata terutama bahan

    anorganik, organik dan organik anhidrat. Bila bahan asam

    mengenai mata maka akan terjadi pengendapan protein

    permukaan sehingga bila konsentrasinya tidak tinggi maka tidak

    bersifat destruktif. Biasanya kerusakan hanya bersifat superfisialsaja. Pada bahan alkali antara lain amonia, cairan pembersih

    yang mengandung kalium/natrium hidroksida dan kalium

    karbonat akan terjadi penghancuran kolagen kornea.

    Radiasi atau suhuDapat terjadi pada saat bekerja las, dan menatap sinar matahari

    yang akan merusak epitel kornea.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    15/44

    LANJUTTAN …

    Defisiensi vitamin A

    Ulkus kornea akibat defisiensi vitamin A terjadi karena

    kekurangan vitamin A dari makanan atau gangguan absorbsi di

    saluran cerna dan ganggun pemanfaatan oleh tubuh.

    Kekurangan vitamin A menyebabkan keratinisasi generalisata

    pada epitel di seluruh tubuh. Perubahan pada konjunctiva dankornea bersama-sama dikenal sebagai xerofthalmia.

    Kelainan dari membran basal, misalnya karena trauma.

    Pajanan (exposure)

    Neurotropik

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    16/44

    KLASIFIKASI

    Berdasarkan lokasi , dikenal ada 2 bentuk ulkus kornea ,

    yaitu :

    1. Ulkus kornea sentral Ulkus kornea bakterialis

    Ulkus kornea fungi

    Ulkus kornea virus

    Ulkus kornea acanthamoeba

    2. Ulkus kornea perifer Ulkus marginal

    Ulkus mooren (ulkus serpinginosa kronik/ulkus roden)

    Ulkus cincin (ring ulcer)

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    17/44

    1. Ulkus Kornea Sentral

     A. Ulkus Kornea Bakterialis

    Ulkus Pneumokokus:Terlihat sebagai bentuk ulkuskornea sentral yang dalam. Tepi ulkus akan terlihat menyebar ke

    arah satu jurusan sehingga memberikan gambaran karakteristik

    yang disebut Ulkus Serpen. Ulkus terlihat dengan infiltrasi selyang penuh dan berwarna kekuning-kuningan. Penyebaran ulkus

    sangat cepat dan sering terlihat ulkus yang menggaung dan di

    daerah ini terdapat banyak kuman. Ulkus ini selalu di temukan

    hipopion yang tidak selamanya sebanding dengan beratnya ulkus

    yang terlihat.diagnosa lebih pasti bila ditemukan dakriosistitis.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    18/44

    ULKUS STREPTOKOKUS :

    Khas sebagai ulcus yang menjalar dari tepi ke arah tengah

    kornea (serpinginous). Ulkus bewarna kuning keabu-abuan

    berbentuk cakram dengan tepi ulkus yang menggaung. Ulkus

    cepat menjalar ke dalam dan menyebabkan perforasi kornea,

    karena eksotoksin yang dihasilkan oleh streptokok pneumonia.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    19/44

    ULKUS STAFILOKOKUS :

    Pada awalnya berupa ulkus yang bewarna putik kekuningan

    disertai infiltrat berbatas tegas tepat dibawah defek epitel.

     Apabila tidak diobati secara adekuat, akan terjadi abses kornea

    yang disertai edema stroma dan infiltrasi sel leukosit. Walaupun

    terdapat hipopion ulkus seringkali indolen yaitu reaksi

    radangnya minimal.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    20/44

    ULKUS PSEUDOMONAS:

    Lesi pada ulkus ini dimulai dari daerah sentral kornea. ulkus

    sentral ini dapat menyebar ke samping dan ke dalam kornea.

    Penyerbukan ke dalam dapat mengakibatkan perforasi kornea

    dalam waktu 48 jam. gambaran berupa ulkus yang berwarna

    abu-abu dengan kotoran yang dikeluarkan berwarna kehijauan.

    Kadang-kadang bentuk ulkus ini seperti cincin. Dalam bilik matadepan dapat terlihat hipopion yang banyak.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    21/44

     (Gambar. A) Ulkus 

    Kornea Bakterialis

    (Gambar. B) UlkusKornea

    Pseudomonas

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    22/44

    B. ULKUS KORNEA FUNGI

    Mata dapat tidak memberikan gejala selama

    beberapa hari sampai beberapa minggu sesudah

    trauma yang dapat menimbulkan infeksi jamur

    ini. Sering terjadi pada petani. Penggunaan

    kortikosteroid yang lama merupakan faktorpredisposisi

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    23/44

    Gambar Ulkus Kornea Fungi

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    24/44

    C. ULKUS KORNEA VIRUS 

    Ulkus Kornea Herpes Zoster:Biasanya diawalirasa sakit pada kulit dengan perasaan lesu. Gejala ini timbul

    satu 1-3 hari sebelum timbulnya gejala kulit. Pada mata

    ditemukan vesikel kulit dan edem palpebra, konjungtiva

    hiperemis, kornea keruh akibat terdapatnya infiltrat subepitel

    dan stroma. Infiltrat dapat berbentuk dendrit yang bentuknyaberbeda dengan dendrit herpes simplex. Dendrit herpes zoster

    berwarna abu-abu kotor dengan fluoresin yang lemah. Kornea

    hipestesi tetapi dengan rasa sakit keadaan yang berat pada

    kornea biasanya disertai dengan infeksi sekunder.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    25/44

    Ulkus Kornea Herpes simplex :Infeksi primeryang diberikan oleh virus herpes simplex dapat terjadi tanpa

    gejala klinik. Biasanya gejala dini dimulai dengan tanda injeksi

    siliar yang kuat disertai terdapatnya suatu dataran sel di

    permukaan epitel kornea disusul dengan bentuk dendrit atau

    bintang infiltrasi. terdapat hipertesi pada kornea secara lokalkemudian menyeluruh. Terdapat pembesaran kelenjar preaurikel.

    Bentuk dendrit herpes simplex kecil, ulceratif, jelas diwarnai

    dengan fluoresin dengan benjolan diujungnya

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    26/44

    (Gambar a) Ulkus 

    Kornea Dendritik

    (Gambar b) Ulkus

    Kornea Herpetik

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    27/44

    D. ULKUS KORNEA ACANTHAMOEBA

     Awal dirasakan sakit yang tidak sebanding dengan temuan

    kliniknya, kemerahan dan fotofobia. Tanda klinik khas adalah

    ulkus kornea indolen, cincin stroma, dan infiltrat perineural.

    Gambar Ulkus

    KorneaAcanthamoeba

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    28/44

    2. ULKUS KORNEA PERIFER

    a.Ulkus Marginal Bentuk ulkus marginal dapat simpel atau cincin. Bentuk simpel

    berbentuk ulkus superfisial yang berwarna abu-abu dan terdapat

    pada infeksi stafilococcus, toksit atau alergi dan gangguan

    sistemik pada influenza disentri basilar gonokok arteritis nodosa,

    dan lain-lain. Yang berbentuk cincin atau multiple dan biasanyalateral. Ditemukan pada penderita leukemia akut, sistemik lupus

    eritromatosis dan lain-lain.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    29/44

    LANJUTTAN …

    b. Ulkus Mooren

    Merupakan ulkus yang berjalan progresif dari perifer kornea

    kearah sentral. ulkus mooren terutama terdapat pada usia lanjut.

    Penyebabnya sampai sekarang belum diketahui. Banyak teori yang

    diajukan dan salah satu adalah teori hipersensitivitastuberculosis, virus, alergi dan autoimun. Biasanya menyerang

    satu mata. Perasaan sakit sekali. Sering menyerang seluruh

    permukaan kornea dan kadang meninggalkan satu pulau yang

    sehat pada bagian yang sentral.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    30/44

    c.Ring Ulcer

    Terlihat injeksi perikorneal sekitar limbus. Di kornea

    terdapat ulkus yang berbentuk melingkar dipinggir kornea, di

    dalam limbus, bisa dangkal atau dalam, kadang-kadang timbul

    perforasi. Ulkus marginal yang banyak kadang-kadang dapatmenjadi satu menyerupai ring ulcer. Tetapi pada ring ulcer yang

    sebetulnya tak ada hubungan dengan konjungtivitis kataral.

    Perjalanan penyakitnya menahun.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    31/44

    PATOLOGI ULKUS KORNEA LOKAL

    1. Tahap Infiltrasi Progressif Ditandai dengan infiltrasi polimorfonuklear dan limfosit dalam

    epitel dari sirkulasi perifer dengan sel dari stroma. Selanjutnya

    nekrosis jaringan dapat terjadi , tergantung pada virulensi agen

    penyebab dan kekuatan host mekanisme pertahanan.

    2. Tahap ulserasi aktif Ulserasi dari nekrosis dan pengelupasan dari epitel ,

    membran Bowman. Terjadi hiperemi jaringan circumcorneal

    dan eksudat purulen pada kornea. Ada juga terjadi kemacetanvaskular dari iris dan tubuh ciliary dan beberapa derajat iritis

    karena penyerapan racun dari ulkus. Eksudasi ke ruang

    anterior dari pembuluh iris dan ciliary tubuh dapat

    menyebabkan pembentukan hypopyon.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    32/44

    3. Tahap regresi

    Regresi disebabkan oleh mekanisme pertahanan host alami

    (produksi antibodi humoral dan imunitas seluler pertahanan )

    dan respon host normal.

    4. Tahap sikatrik

    Dalam tahap ini penyembuhan dilanjutkan dengan epitelisasi

    progresif yang membentuk penutup permanen. Di bawah

    epitel, jaringan fibrosa yang diganti sebagian oleh kornea

    fibroblast dan sebagian oleh sel endotel. Bekas luka yang

    dihasilkan disebut 'nebula'. Proses memperdalam dan

    mencapai hingga lapisan membran descemet ini membentuk

    suatu tonjolan sebagai Descemetocele.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    33/44

    MANIFESTASI KLINIS

    Gejala klinis pada ulkus kornea secara umum dapat berupa

    Gejala Subjektif 

    Silau (akibat kontraksi iris meradang yang nyeri)

    Nyeri Infiltat yang steril dapat menimbulkan sedikit nyeri, jika ulkusterdapat pada perifer kornea dan tidak disertai dengan robekanlapisan epitel kornea

    Eritema pada kelopak mata dan konjungtiva

    Sekret mukopurulen (pada ulkus bakteri purulen) Merasa ada benda asing di mata

    Pandangan kabur

    Mata berair

    Bintik putih pada kornea, sesuai lokasi ulkus

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    34/44

    LANJUTTAN …

    Gejala Objektif  Injeksi siliar

    Hilangnya sebagian jaringan kornea, dan adanya infiltrat

    Hipopion

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    35/44

    DIAGNOSIS

    Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa,

    pemeriksaan fisik dan pemeriksaan klinis dengan menggunakan

    slit lamp dan pemeriksaan laboratorium.

     AnamnesisPasien penting pada penyakit kornea, sering dapat diungkapkan

    adanya riwayat trauma, benda asing, abrasi, adanya riwayat

    penyakit kornea yang bermanfaat, misalnya keratitis akibat

    infeksi virus herpes simplek yang sering kambuh. Hendaknya

    pula ditanyakan riwayat pemakaian obat topikal oleh pasien

    seperti kortikosteroid

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    36/44

    LANJUTTAN …

    Pemeriksaan Fisik

    Didapatkan gejala obyektif berupa adanya injeksi siliar,

    kornea edema, terdapat infiltrat, hilangnya jaringan kornea. Pada

    kasus berat dapat terjadi iritis yang disertai dengan hipopion.

    Disamping itu perlu juga dilakukan pemeriksaan diagnostik

    seperti : Ketajaman penglihatan

    Tes refraksi

    Tes air mata

    Pemeriksaan slit-lamp

    Keratometri (pengukuran kornea)

    Respon reflek pupil

    Gambar 9. Kornea ulcer

    dengan fluoresensi

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    37/44

    Pemeriksaan Penunjang Perwarnaan kornea dengan zat fluorensensi

    Goresan ulkus untuk analisa atau kultur (pulasan gram, giemsa

    atau KOH)

    Gambar. Pewarnaan gram ulkus

    kornea fungi

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    38/44

    Pewarnaan gram ulkus

    kornea herpes simplex

     Pewarnaan gram ulkus

    kornea herpes zoster

    Pewarnaan gram ulkus

    kornea bakteri

    Pewarnaan gram ulkus

    kornea bakteri

    akantamoeba

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    39/44

    TERAPI UMUM

    Hilangkan segala macam benda asing dan bahan yang dapat

    merangsang.

    Kompres hangat : mereduksi nyeri, memberikan kenyamanan,

    menyebabkan vasodilatasi.

    Kacamata hitam : untuk menghindari fotofobia.

    Istirahat yang cukup, diet yang bergizi, lingkungan yang bersih

    dan sehat.

    Bila terdapat ulkus yang disertai dengan pembentukan secret

    yang banyak, jangan dibalut. Karena dapat menghalangi

    pengaliran secret infeksi dan memberikan media yang baik untuk

    perkembangbiakan kuman penyebabnya. Sekret yang terbentuk dibersihkan 4 kali sehari.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    40/44

    TERAPI SPESIFIK

    Ukuran ulkus Lokasi Cara pengobatan

    3mm Tidak axial   Rawat jalan

     Antibiotik topikal tiap

     jam

    3mm Axial 

    Rawat inap

       Antibiotik topikal tiap

     jam

       Antibiotik

    subkonjungtiva

    3mm + hypopyon Dimana saja   Rawat inap

       Antibiotik topikal tiap

     jam

       Antibiotik

    subkonjungtiva

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    41/44

     Antibiotik topikal.

    Terapi utama sebelum hasil kultur dan hasil uji sensitifitas

    keluar harus d berikan antibiotik spektrum luas. Dapat diberikan

    Gentamycin 14 mg/ml atau Tobramycin 14 mg/ml dengan

    cephazoline 50mg/ml tiap setengah hingga satu jam untuk

    beberapa hari pertama kemudian dikurangi menjadi per dua jam.Setelah respon yang diinginkan tercapai, tetes mata dapat diganti

    dengan ciprofloxacin (0,3%), Ofloxacin (0,3%), atau Gatifloxacin

    (0,3%)

     Antibiotik sistemik.Biasanya tidak diperlukan. Tapi diperlukan untuk kasus yang

    berat dengan perforasi atau jika sclera ikut terkena dapat

    diberikan cephalosporine dan aminoglycoside atau oral

    ciprofloxacin (750 mg dua kali sehari).

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    42/44

    Ulkus kornea jamur Antifungi topikal diberikan secara tetes digunakan dalam jangka

    yang lama :

    Natamycin tetes mata (5%)

    Fluconazol tetes mata (0,2%) Nystatin salep mata (3,5%)

     Antifungi sistemik diperlukan untuk kasus ulkus kornea karena

     jamur dengan derajat berat, dapat diberikan dengan tablet

    Fluconazole atau ketoconazole selama 2-3 minggu.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    43/44

    Ulkus kornea virus Antivirus topikal selalu dimulai dengan 1 jenis obat dahulu dan

    dilihat responnya. Biasanya setelah 4 hari, lesi mulai membaik

    dimana akan sembuh total dalam 10 hari. Setelah sembuh,

    pemberian dosis obat dapat diturunkan setiap 5 hari. Jika sampai

    hari ke 7 pemberian antivirus tidak berespon berarti virus sudahresisten terhadap obat tersebut, sehingga dapat diganti dengan

    antivirus yang lain atau dapat dilakukan mekanik debridement.

     Antivirus yang paling sering digunakan :

     Aciclovir salep mata (3%), diberikan 5 kali sehari sampai ulcer

    sembuh lalu dilanjutkan 3 kali sehari selama 5 hari. Obat inipaling sering digunakan selain efek samping paling sedikit,

     Aciclovir juga dapat penetrasi ke epitel kornea dan ke stroma.

    Ganciclovir gel (0.15%), diberikan 5 kali sehari sampai ulcer

    sembuh lalu dilanjutkan 3 kali sehari selama 5 hari.

  • 8/19/2019 Ulkus kornea PPT

    44/44