Ebola n Mers

download Ebola n Mers

of 41

description

Ebola n Mers

Transcript of Ebola n Mers

National Tuberculosis Prevalence Survey Indonesia

Poltekkes Jakarta II09September 2014Di beberapa negara Afrika menghadapi masalah besar dan Mematikan dengan penyakit Ebola. Belum pernah ada masalah berarti pada manusia di luar Afrika, tentu juga belum ada di Asia dan belum ada di Indonesia. Jumlah kasus sampai september 2014 sudah lebih dari 3000 orang, dan kematian lebih dari 1800 orang.

EBOLAEbola virus disease (EVD) angka kematian berkisar antara 25% sampai 90%.

Penyakit yang kini jadi perhatian dunia memang ditemui di Afrika, pertama kali dilaporkan pada tahun 1976 di 2 tempat berbeda, yaitu Nzara, Sudan, dan di Yambuku, Democratic Republic of Congo,dekat dengan Sungai Ebola,

Permulaan WabahKemungkinan besar bermula dari seorang anak usia 2 tahun yang meninggal 6 Desember 2013 -setelah beberapa hari sakit-, di desa Gueckedou, Guinea, yang juga dekat Sierra Leonne dan Liberia.

Seminggu setelah anak ini wafat, maka Ibu nya juga meninggal dunia, lalu kakak perempuannya yang berusia 3 tahun, lalu neneknya juga wafat.

Semua dengan gejala demam, muntah dan diare.

Penyakit kemudian berkembang luas ke penduduk sekitar, termasuk juga petugas kesehatannya.

Bundibugyo ebolavirus (BDBV)Pantai Gading ebolavirus (EBOV)Reston ebolavirus (RESTV)Sudan ebolavirus (SUDV)Zare ebolavirus (TAFV) Spesies Bundibugyo, Sudan, dan Zaire adalah spesies yang dikaitkan dalam wabah besar virus ebola di Afrika yang menyebabkan kematian pada 25-90% kasus klinis.

5Jenis spesies virus Virus Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, dan jaringan orang yang terinfeksi.

Penularan virus Ebola juga telah terjadi pada hewan liar yang terinfeksi sakit atau mati (simpanse, gorila, monyet, antelop hutan, kelelawar buah).

Penularan dan Gejala Periode inkubasinya dapat berkisar dari 2 sampai 21 hari, tetapi umumnya 5 10 hari. Gejala bervariasi dan sering munculnya tiba tiba.Awal Gejala termasuk demam tinggi Sakit kepala parah, Nyeri otot, Sakit Perut, Nyeri kelelahan Sakit Tenggorokan, Mual, Pusing dan Pendarahan internal dan eksternal. Gejala awal ini bisa mirip dengan malaria,demam tipus, disentri, influenza atau berbagai infeksi bakteri lain.Antibody-capture enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)Antigen detection testsSerum neutralization testReverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) assayElectron microscopyEvirus isolation dengan cell culture.

6 Identifikasi Virus Ebola Belum ada terapi spesifik untuk Ebola demam hemorrhagic.

Belum ada vaksin.

Obat eksperimental, vaksin ekperimental

Pengobatan dengan plasma konvalesens, dll.

PengobatanKontroversi penggunaan terapi ZMapp

2 (dua) kasus Ebola di Amerika yang kini membaik Masih dalam penelitian eksperimental Belum ada uji klinis sama sekali, mulai fase 1 dst Aspek etika WHO melakukan pertemuan khusus etika penelitian medis ttg hal ini Aspek penggunaan daun Nicotiana dalam proses pembuatan obat ini.Presiden Obama juga memberi komentar ttg penggunaan obat ini

ETIK PENELITIAN KESEHATAN

Prinsip Dasar Etik Penelitian

Respect for Person (Autonomy) : Hak pribadi untuk ikut serta dalam suatu penelitian tanpa paksaan

Beneficence (Do No Harm) : Penelitian yang dilakukan adalah untuk kemaslahatan manusia, manfaat harus lebih besar daripada risiko

Justice : Setiap subjek berhak mendapatkan perlakuan yang sama (tidak dibeda-bedakan suku, agama, ras, kekerabatan, dsb)

Metode penelaahan kode etikFullboard meeting : pada penelitian yang berisiko tinggi, dilakukan melalui rapat (quorum) anggota KEExpedited review (telaah cepat oleh 2-3 orang anggota dengan kepakaran yang sesuai) : pada penelitian berisiko rendah hingga sedang (tidak lebih tinggi dari risiko yang dihadapi subyek sehari-hari dalam kehidupannya)Exemption : pembebasan kaji etik, diberikan pada penelitian yang tidak berisiko atau tidak melibatkan manusia dan hewan secara langsung (unlink data, data yang sudah diketahui umum)

Kriteria Pengkajian dan Persetujuan EtikDisain Saintifik dan Pelaksanaan Penelitian :Apakah Disain Penelitian Sudah TepatApakah Penelitinya Memenuhi Kualifikasi

Perekrutan Peserta Penelitian :Metode Perekrutan Peserta yang BenarPerlindungan bagi Kelompok Rentan (Anak-anak, Ibu Hamil, Mahasiswa, Tentara, dll)

Pertimbangan bagi Komunitas :Manfaat bagi KomunitasMelakukan Konsultasi dengan Komunitas

Perhatian dan Perlindungan bagi Peserta PenelitianSepanjang dan Setelah Penelitian BerakhirPemantauan Penelitian

Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) / Informed ConsentInformasi yang LengkapDidokumentasikan secara Tertulis

Masalah KerahasiaanPerlindungan yang AdekuatRisiko Bocornya Rahasia

Masalah Lain :PlagiarismeKonflik KepentinganPedoman penanganan Ebola di Rumah Sakit

Penempatan pasienAlat pelindung diriPeralatan perawatan pasienPerhatian perawatan pasienAlat yang mengeluarkan aerosolHigiene tanganPenanggulangan infeksi lingkunganPenyuntikan dengan amanLama masa terinfeksi yang harus diawasi ketatPengawasan petugas kesehatan yang kontak dengan pasienMonitoring pengunjung RS.

PROGNOSISEbola hemorrhagic demam adalah penyakit yang mematikan . Rentang waktu dari onset gejala sampai pasien meninggal adalah biasanya antara 2 dan 21 hari. Pada minggu kedua infeksi, pasien demamnya akan berkurang atau mengalami kegagalan sistemik multi-organ. Tingkat kematian biasanya tinggi, dengan tingkat fatalitas kasus manusia yang berkisar 5090%, tergantung pada spesies atau strain virus. Program Penanggulangan dan Pencegahan

Cuci tanganCara merawat orang sakit secara aman di masyarakatPemakaian alat pelindung diri saat bersentuhan dengan benda yang berpotensi terkontaminasi darah dan cairan tubuh orang sakit atau saat melakukan pembersihan lingkungan dan disinfeksiSerta cara pemakaman yang aman.

NEGARAGuineaLiberiaNigeriaSierra Leonne (Congo )( Senegal )Negara Lain :Amerika SerikatSpanyol Pada 8 Agustus 2014, WHO menyatakan bahwa Ebola adalah Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), dan hal ini menjadi perhatian utama dunia kesehatan kini.

1. CTPS2.Jangan kontak dengan pasien3. Hindari Pemakaman4. Jangan kontak dengan Hewan5. Batasi Domestik Travel6. Segera Berobat bila ada keluhan7. Ikuti Perkembangan informasi7 TipsTERIMA KASIH

Poltekkes Jakarta II09 September 2014Middle East Respiratory Syndroma Corona Virus (MERS CoV)

Merupakan virus jenis baru dari kelompok Corona virus (Novel Corona Virus) namun berbeda dg virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada tahun 2003

Jenis coronavirus yang khusus ini belum teridentifikasi pada manusia sebelumnya. Sangat sedikit informasi tentang penularan , kegawatan dan dampak klinis dengan hanya suatu jumlah kasus yang kecil yang dilaporkan sejauh ini.25Penyakit MERS CoVMERS-CoV adalah penyakit sindroma pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yg ringan s/d berat.Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid.Median usia 61 tahun (range 2-94 tahun)kasus laki laki : Perempuan = 1 : 1 47% kasus laki laki dengan usia >40 tahunMasa inkubasi 2-14 hari

Kasus dengan Ko-morbid

60% - 76% kasus memiliki penyakit komorbidPenyakit penyakit komorbid tersering adalah :NoKo-MorbidJumlah Kasus%1.Diabetes3268%2.Penyakit ginjal kronis2349%3.Penyakit jantung kronis1328%4.Hipertensi1634%5.Penyakit paru kronis1226%NEJM 2013Update Situasi MERS-CoVMERS-CoV pertama kali dilaporkan Sept. 2012 di Saudi Arabia.WHO ( 12 Agustus ) 839 Kasus, 295 Meninggal ( 35 % )Pada bulan Maret - April 2014 terjadi peningkatan kasus signifikan.20 negara terinfeksi : Timur Tengah : Jordan, Kuwait, Oman, Qatar, Kingdom of Saudi Arabia (KSA), Libanon, Iran, Yaman dan the United Arab Emirates (UAE), Mesir.Eropa: France, Germany, Greece, Italy, Netherland and the United Kingdom (UK); Afrika: Tunisia. Asia: Malaysia and the Philippines.Amerika: USA (Sumber WWW.who.int) Kurva Epidemi MERS CoV

The cause of the rapid increase in cases in April is unknownVirus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia di komunitas yang berkelanjutan.Kemungkinan penularannya dapat melalui : Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batuk atau bersin.Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.VirologiGroup IV; positive-sense, single-stranded RNA viruses , Ordo Nidovirales, Famili Coronaviridae, Subfamili Coronavirinae, Genus Betacoronavirus dan Spesies nya tentu MERS-CoV.

MERS-CoV adalah anggota baru dari kelompok beta Coronavirus, Betacoronavirus, lineage C.

Filogenetik dibagi menjadi 2 clades, clade A dan B. kasus awal M adalah Klaster clade A (EMC/2012 and Jordan-N3/2012), dan kasus-kasus baru secara genetik termasuk clade B.

MERS-CoV berbeda dengan virus corona yang menyebabkan penyakit lain SARS dan common cold, jadi ini suatu varian virus baru di dunia.

Zoonosis (?)Penelitian baru pada unta menunjukkan bahwa unta dewasa sudah punya antibodi terhadap MERS CoV, angkanya bisa mencapai lebih dari 70%.

Unta anak2 punya virus yang aktif, penelitian menunjukkan sampai 35% pada swab hidung unta muda.

Virus corona penyebab MERS CoV lebih erat hubungannya dengan kelelawar

Belum dapat membuktikan bahwa ada penularan dari unta ke manusia secara jelas, karena hubungan langsung kausal belum ditemukan.

Data ini bisa membuat kita lebih ber-hati2 dan waspada dalam kaitannya dengan unta.

Gambaran klinisILI (influenza like illness)Seperti severe acute respiratoryinfection/SARI PneumoniaAcute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), dapat disertai gagal ginjal, perikarditis dan Disseminated Intravascular Coagulation (DIC). Pada pasien immunocompromise dapat ditemukan gejala awal demam dan diare.

Kasus dalam penyelidikan (underinvestigated case)

b. Kasus Probabel

c. Kasus Konfirmasi

Pemeriksaan LabPemeriksaan spesimen MERS CoV dilakukan dengan menggunakan reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR)

Bahan pemeriksaan :Spesimen dari saluran napas atas (hidung, nasofaring dan/atau swab tenggorokan) Spesimen saluran napas bagian bawah (sputum, aspirat endotracheal, kurasan bronkoalveolar)

Tempat pemeriksaan :Laboratorium Badan Litbangkes RI Jakarta

PengobatanPengobatan yang bersifat spesifik belum adaBelum ada vaksin yang tersedia. General supportive careIntensive carePencegahan sepsisUniversal PrecautionPencegahan dan pengendalian infeksipencegahan transmisi droplet.pencegahan standar pada setiap pasien yang diketahui atau dicurigai memiliki infeksi pernafasan akut, termasuk pasien dengan dicurigai, probable atau terkonfirmasi MERS-CoV dimulai dari triase pada pasien dengan gejala infeksi pernapasan akut yang disertai demam. Pengaturan ruangan dan pemisahan tempat tidur minimal 1 meter antara setiap pasien yang tidak menggunakan APD.Pastikan triase dan ruang tunggu berventilasi cukup. Terapkan etika batuk.pencegahan airborne digunakan untuk prosedur yang menimbulkan penularan aerosol (intubasi trakea, pemasangan ventilasi non-invasif, tracheostomi dan bantuan ventilasi dengan ambu bag sebelum intubasi)

PencegahanPHBSCTPSMaskerPenyakit KronikUntaKeluhan di Arab14 hari sesudah kembaliIkuti perkembangan WHO, dll.

PandemiPublic health emergency of international concern (PHEIC)

Emergency committe:15 pakarRekomendasi ke dirjen WHO

4 Indikator:Virus baruMenular antar benuaSeveritySustained human to human transmission

TERIMA KASIHTERIMA KASIH